Selasa, 26 Mei 2015

SUSAH DAPAT TEMA SKRIPSI? CEK DI SINI! (Dwilogi Tugas Akhir Bagian 1)

Try to Get It cara mudah mendapatkan tema skripsi hukum mahasiswa fakultas hukum hukum hakam hakim hukamim
Try to Get It!
Selamat malam, Sahabat! Bagaimana kabar kalian? Sudah mulai menyusun keberhasilan untuk minggu ini? Insya Allah dalam kesempatan ini saya akan membagikan sedikit resep keberhasilan bagi Sahabat yang saat ini sedang sibuk berkutat dengan tugas akhir. Terutama golongan GaMa GaDul (Galau Tema, Galau Judul). Insya Allah bermanfaat!
*
Mahasiswa semester 5 dan 6 program kesarjanaan biasanya mulai panas dingin dengan satu kata keramat dalam kurikulum mereka: S-K-R-I-P-S-I. Skripshit, eh Skripsi! :D

Dan mahasiswa semester 7 dan 8 program kesarjanaan yang tidak mengobati "panas dingin" mereka di semester 5 sampai semester 6 biasanya akan masuk tahap GaMa GaDul. Kok bisa? Begini...

Secara khusus saya contohkan mahasiswa fakultas hukum. Semester 5 dan 6 pada umumnya menjadi tahap pancaroba dari Maba (mahasiswa baru) menjadi Mala (mahasiswa lama). Senioritas mulai terasa jelas. Bukan dalam artian dominasi kekuasaan, melainkan pada aspek akademis. Mahasiswa semester 5 dan 6 nyaris seluruhnya menempuh mata kuliah tingkat lanjut. Tak ada lagi mata kuliah pengantar atau dasar, semisal pengantar ilmu hukum atau pengantar hukum Indonesia. Hukum perbankan, hukum ekonomi, sampai dengan hukum perjanjian internasional menjadi santapan. Dua semester ini menjadi tahapan untuk menentukan kecenderungan skripsi yang akan mereka kerjakan. Singkat kata, semester 5 dan 6 menjadi saat-saat kreatif mahasiswa memikirkan gambaran skripsi yang akan mereka garap nantinya.

Pada saat mahasiswa menginjak semester 7, tugas akhir pun mulai mereka cantumkan dalam kartu rencana studi alias KRS. Sederet beban harus mulai mereka pikul sendiri mulai dari inisiatif tema skripsi sampai dengan revisi tugas akhir pascasidang pertanggungjawaban tugas akhir. Tahapan ini akan terhambat jika mahasiswa yang bersangkutan pada semester 5 dan semester 6 kurang awas dan kurang memikirkan kecenderungan bidang yang akan mereka angkat sebagai tugas akhir.  Gara-gara semester 5 dibuat hura-hura, semester 6 sibuk berdunia malam, maka pada semester 7 mereka terburu-buru dan persis semester 8 wisuda mereka pun tertinggal rekan-rekan yang lebih matang dalam melakukan persiapan. Tidak ingin hal seperti itu terjadi, bukan?

Artikel ini secara khusus saya tujukan pada Sahabat yang saat ini sedang "asyik" menjadi mahasiswa program sarjana semester 6 sampai dengan semester 8 perguruan tinggi manapun. Hambatan pertama mahasiswa tingkat akhir dalam menyelesaikan skripsi di awal langkah biasanya hanya dua hal: Malas dan Mamang. Malas tidak perlu dibahas karena sudah jelas. Mamang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan bingung. Mahasiswa tingkat akhir yang menjadi pangkal ke-mamang-an mereka, selain ongkos hidup dan biaya pendidikan, tentu saja soal tema skripsi mereka. Pertanyaan yang timbul pun cuma satu dan telak: Mau menyusun tentang apa?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut sebenarnya sangat mudah. Ada dua cara yang Sahabat bisa pilih, yaitu Cara Singkat atau Cara Tepat. Berikut penjelasan keduanya!

CARA SINGKAT
Cara Singkat untuk menentukan tema skripsi kita hanya membutuhkan satu keterangan, yaitu matakuliah apa yang paling kita kuasai dan kita minati. Misal, saya paling menguasai matakuliah Kejahatan Korporasi dan saya minat pada matakuliah tersebut. Dari keterangan ini, tema skripsi saya adalah HUKUM PIDANA KEJAHATAN KORPORASI.

Ada keuntungan dan kerugian dari cara ini. Keuntungannya, waktu yang dibutuhkan untuk menentukan tema relatif singkat. Kerugiannya, kita tidak memiliki gambaran secara jelas seputar kemampuan kita mengerjakan tema tersebut sebagai bahan skripsi kita.

CARA TEPAT
Yang dimaksud Cara Tepat adalah cara kita menentukan tema skripsi secara tepat agar sesuai dengan bakat, minat, dan cita-cita kita. Ada tiga langkah pokok yang harus dilakukan. Pertama, KENALI DIRI. Kedua, KENALI MIMPI. Ketiga, KENALI STRATEGI. Mau lebih jelas? Mari kita bahas secara ringkas!

KENALI DIRI
Bagian ini dimaksudkan agar Sahabat mengetahui segala hal tentang diri kalian sepenuhnya. Hal-hal yang harus digali dari tahap pertama ini ada dua komponen, yaitu Komponen Transendental dan Komponen Personal. Komponen Transendental berkenaan dengan aspek rohani. Sahabat harus menyadari siapa sebenarnya Sahabat di antara gugusan alam semesta ini, siapa Tuhan yang diyakini oleh Sahabat, dan apa tujuan Sahabat diciptakan dan ditakdirkan menjalani studi yang ditempuh saat ini.

Komponen Personal berkaitan dengan aspek pribadi Sahabat sendiri. Hal-hal yang harus disadari dari Komponen Personal adalah:

  1. Potensi yang dimiliki. Hal ini berkaitan dengan "sisi tersembunyi" yang positif, namun kita "belum bisa" menunjukkan dan memanfaatkannya karena suatu hal. Semisal, seorang anak introvert memiliki potensi menjadi konselor, namun belum terasah karena tidak memiliki sarana pengembangan yang baik. Bagian ini disadari umumnya oleh setiap individu, namun tidak dapat "dikeluarkan" oleh semua individu.
  2. Kemampuan atau bakat yang menonjol. Bagian ini dikaitkan dengan otak kanan dan kiri. Penjelasan lebih jauh soal kedua otak ini silahkan baca artikel di blog-blog lainnya.
  3. Status akademik terbaru. Minimal semester berapa, konsentrasi yang ditempuh, dan beban kredit yang terutang.
Setelah bagian ini terungkap, silahkan masuk tahap KENALI MIMPI.

KENALI MIMPI
Yang dimaksud KENALI MIMPI adalah upaya Sahabat untuk menggali target yang ingin diraih di masa depan. Setiap orang harus memiliki alasan mengapa dia menempuh pendidikan tinggi dengan jurusan atau konsentrasi tertentu. Seandainya pun mereka menempuhnya dengan alasan "salah alamat" (frase eufemistik dari "sekedar ikut-ikut teman"), mereka pasti punya target yang akan mereka raih setelah keluar dari kampus tempat mereka kuliah. Apa mimpimu? Apa targetmu? Apa yang ingin kamu raih? Apa yang ingin kamu bangun? Apa yang ingin kamu tunjukkan? Apa yang ingin kamu menangkan? Satu jawaban cukup untuk menyelamatkan Sahabat dari ancaman Sindrom Skripsi Tak Ter-acc (sebuah sindrom akut yang timbul karena mahasiswa tidak segera menyelesaikan skripsinya sehingga tidak mendapat ijin pembimbing untuk sidang skripsi.pen).

KENALI STRATEGI
Terakhir, Sahabat harus tahu taktik terbaik untuk segera menyelesaikan skripsi. Bahan pertimbangan dari bagian ini berasal dari hasil analisis KENALI DIRI Sahabat di tahap pertama, khususnya bagian Kemampuan atau Bakat. Dalam penelitian hukum, ada jenis penelitian hukum normatif dan ada pula jenis penelitian hukum empiris. KENALI STRATEGI berkaitan dengan kedua jenis penelitian hukum ini. Adapun strategi yang saya maksud di bagian ini meliputi Strategi Minat, Strategi Waktu, dan Strategi Biaya.
Bagi Sahabat yang cenderung tertutup alias introvert, memiliki kecemerlangan dalam analisa hukum, dan kutu buku, jenis penelitian hukum normatif adalah strategi awal yang jitu. Sebaliknya, bagi Sahabat yang suka bertemu orang-orang baru, suka berdiskusi, dan paling suka dengan tetek bengek wawancara, silahkan pilih penelitian hukum empiris. Inilah Strategi Minat.
Untuk Strategi Waktu, bagi Sahabat yang berada "di ujung tanduk" antara lain sudah ditodong ancaman drop out karena hampir lewat 14 semester, didesak tuntutan karir atau rumah tangga, dan sebagainya, pilih penelitian hukum normatif karena cenderung "hanya" membutuhkan literatur yang bisa didapat mulai dari perpustakaan sampai kanal online. Sebaliknya, Sahabat yang memiliki celah waktu lebar dan ingin mengembangkan sisi praktis hukum (law in action), ada baiknya ambil penelitian hukum empiris. Tantangan penelitian ini lebih banyak pada aspek prosedural lokasi penelitian yang cenderung membutuhkan waktu berminggu-minggu.
Strategi terakhir adalah Strategi Biaya. Tidak jauh berbeda dengan Strategi Waktu, bagi Sahabat dengan alokasi dana pas-pasan, pilih saja penelitian hukum normatif. Alokasi biaya mayoritas dianggarkan pada ongkos transportasi atau akses bahan hukum jika terpaksa membeli buku. Penelitian hukum empiris cenderung membutuhkan anggaran lebih disebabkan banyaknya pihak yang membutuhkan penjelasan dan gambaran penelitian kita. Anggaran yang paling menonjol dalam penelitian hukum empiris adalah ongkos bahan bakar atau transportasi dan penggandaan proposal hingga daftar pertanyaan (kuesioner).

Lalu, jika ketiganya sudah ditemukan jawabannya, bagaimana menentukan tema skripsi kita? Berikut ilustrasinya.
Sebut saja namanya DODO. Dari ketiga aspek Kenali, berikut uraiannya:
1. KENALI DIRI
- Dodo memiliki bakat tersembunyi sebagai public speaker atau tutor.
- Kemampuan menonjol Dodo adalah olahraga, debat, analisis, dan menulis.
- Saat ini Dodo tercatat mahasiswa semester 8 fakultas hukum konsentrasi hukum ekonomi dan bisnis serta tidak memiliki tunggakan kredit semester.
2. KENALI MIMPI
Dodo sangat ingin melihat orang tuanya bangga ketika dia menjadi direktur bank syariah di usia kurang dari 40 tahun.
3. KENALI STRATEGI
Dodo lebih suka menganalisis kuesioner daripada pasal-pasal peraturan perundang-undangan. Dia ditargetkan lulus maksimal semester 10 oleh ayah dan ibunya. Selain itu, tidak ada hambatan finansial.
Dari uraian data ini, sudah jelas dapat disimpulkan bahwa kriteria tema skripsi Dodo adalah sebagai berikut:
a. Berada dalam kerangka hukum ekonomi dan bisnis.
b. Berkaitan dengan bank syariah atau ekonomi syariah.
c. Termasuk penelitian hukum empiris.
Tema penelitian skripsi Dodo adalah PERBANKAN SYARIAH, EKONOMI SYARIAH, atau JAMINAN PEMBIAYAAN SYARIAH. Ketiganya termasuk dalam matakuliah hukum perbankan dan hukum perbankan syariah. Kedua matakuliah tersebut menjadi bagian atau terkait dengan konsentrasi hukum ekonomi dan bisnis. Dengan demikian, tema yang mengakomodasi kepentingan dan keinginan Dodo adalah Perbankan Syariah, Ekonomi Syariah, dan/atau Pembiayaan Syariah.
Gampang, bukan? Seperti Cara Singkat, ada keuntungan dan kerugian yang diperoleh dari Cara Tepat. Keuntungan dari cara ini adalah gambaran utuh mengenai potensi dan kemampuan kita, diperolehnya tema skripsi yang menunjang bagi karir kita ke depan, dan tergambarnya taktik penyelesaian skripsi secara efektif dan efisien. Kerugian dari Cara Tepat cuma dua, yaitu tidak hemat waktu dalam penelusurannya dan cenderung bertele-tele. Akan tetapi, hal ini lebih baik mengingat manfaat ke depan yang lebih tertata jika tema skripsi kita sejalan dengan keinginan karir kita nantinya. Hal ini memudahkan dari sisi akademis terkait syarat akademik formal.
*
Nah, bagaimana sudah siap mencoba menggali tema terbaik? Saran saya, awali dan akhiri kegiatan mencari tema skripsi Sahabat dengan do'a dan sedekah. Saya sudah mencobanya sendiri dan alhamdulillah berbagai tema mengalir dan nyaris semuanya diterima oleh kepala bagian hukum perdata saat itu. Khusus sedekah, tidak harus bernilai besar. Yang terpenting berhati ikhlas yang besar. Setuju?

Lalu, setelah tema didapat, bagaimana menemukan topik yang tepat? Insya Allah akan saya bahas pada artikel selanjutnya. Sampai jumpa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kritik Saran Oke, Makian No Way. Mari Belajar Bersama, Mari Sukses Bersama!

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...