Jumat, 20 Februari 2015

Job Fair? Hati-Hati "Jebakan Batman"!*

job fair, bursa kerja, perusahaan abal-abal, tips, trik
Antara Kesempatan Atau Keterjebakan
Job fair identik dengan job seeker yang secara kasat mata berkenaan dengan fresh graduate. Ajang job fair atau bursa kerja menjadi wadah bagi para pencari kerja untuk "unjuk kebolehan" sekaligus "unjuk keberuntungan." Segala hal disiapkan. Pakaian. Barang bawaan. Materi wawancara. Hingga urusan camilan dan minuman pun tak ketinggalan. Itu bagian dari unjuk kebolehan mereka. Lantas, bagaimana soal unjuk keberuntungan?

Beberapa waktu yang lalu, saya diberi kesempatan oleh Allah swt. untuk menghadiri sebuah job fair yang diselenggarakan di sebuah tempat di salah satu kota di Indonesia. Kebetulan saya memperoleh informasi mengenai kegiatan tersebut di salah satu koran ternama. Gambling, dari Bondowoso saya putuskan menuju kota diadakannya kegiatan tersebut.

Singkat cerita saat hari H, tak ada yang berbeda selain porsi perusahaan peserta job fair yang tidak terlalu banyak dan posisi yang dibuka mayoritas berupa sales executive. Akan tetapi, ada satu perusahaan yang menggelitik. Pemilihan pegawai yang bertugas di stan job fair mereka hingga ketidaktransparanan perusahaan menimbulkan tanda tanya. Sedikit banyak akhirnya firasat saya tepat jika perusahaan tersebut memiliki kedok untuk menjaring tenaga baru untuk kepentingan bisnis perusahaan.

Dalam penelusuran sekunder saya (melalui dunia maya), perusahaan tersebut bergerak di sektor perdagangan saham dan sejenisnya. Tahun 2012-2013 perusahaan tersebut sempat dipolisikan dengan sangkaan melakukan penipuan. Dari beberapa sumber yang saya temukan juga, kedok penjaringan karyawan baru yang membuka berbagai posisi mulai resepsionis sampai staf legal dan dari latar belakang pendidikan sekolah menengah atas/kejuruan sampai jenjang master tidak lain untuk ditempat di satu posisi : marketing.

Dari pengalaman tersebut, ada beberapa hal yang bisa saya bagikan kepada rekan-rekan yang kebetulan sedang mencari kerja dan lebih kebetulan lagi baru pertama kali mencari kerja, terutama dalam acara job fair. Berikut beberapa pesan dan saran yang bisa saya berikan.

  1. JANGAN BINGUNG. Kesalahan para pengunjung job fair adalah "wajah lugu" mereka saat hadir di sekitar area bursa kerja. Jika merasa tidak tahu apa yang harus dilakukan saat petama kali hadir di sana, ada dua hal yang bisa dilakukan: Bertanya atau Mengamati. Bertanyalah pada panitia atau petugas keamanan mengenai tata cara mengunjungi kegiatan tersebut, mulai dari loket pembayaran hingga cara memasukkan lamaran.
  2. JANGAN SENDIRIAN. Disarankan minimal berdua dengan seorang rekan Anda jika ingin menghadiri kegiatan tersebut. Selain mencegah kebosanan, hal ini untuk mencegah upaya persuasif yang dapat merugikan rekan-rekan, seperti tawaran memasukkan lamaran pada perusahaan yang tidak teridentifikasi jelas kegiatan usaha dan track record-nya.
  3. JANGAN TERBURU. Kesempatan yang terbuka jangan seketika dimanfaatkan. Telusuri rekam jejak perusahaan tersebut. Kecanggihan teknologi memudahkan kita menggunakan fasilitas internet dari gadget kita. Pastikan perusahaan sesuai dengan karakter kita dan tidak ada potensi crime for corporation yang dijalankan dari kegiatan usahanya. Hilang sekian puluh ribu untuk membeli tiket masuk lagi jauh lebih baik daripada rekan-rekan terjebak pada situasi yang tidak diinginkan. Selain itu, perhatikan penampilan corporate official yang berada di stan. Walau tidak sepenuhnya tepat, kesan profesional harus dikedepankan.
  4. JANGAN TERPENGARUH. Selembut dan semenarik apapun penjelasan dari official yang berada di stan JANGAN PERNAH MEMBUAT ANDA MUDAH TERPENGARUH. Tetap gunakan akal sehat. Jangan tergiur gaji besar, benefit yang menguntungkan, dan peluang karir yang terbuka. Khusus fresh graduate, ukur kemampuan kita dengan benefit yang sepantasnya kita peroleh. Kesalahan mengukur kapasitas inilah yang menjadi celah kejahatan dalam kegiatan job fair.
  5. JANGAN LUPA. Maksudnya, jangan lupa untuk terus berdoa disertai dengan usaha. Hidup tidak berhenti di satu job fair. Jika di sebuah acara job fair kita tidak menemukan perusahaan dan kesempatan yang memuaskan, yakinlah insya Allah di waktu yang lain kesempatan itu akan datang pada kita. Lebih beruntung lagi jika kita bisa membuka kesempatan berusaha sendiri lewat jalur kewirausahaan. Segalanya menjadi mudah, insya Allah, jika kita tetap percaya dan yakin pada karunia Allah semata dan senantiasa berusaha di jalanNya.
Demikian sedikit pesan dan saran yang dapat saya sampaikan. Intinya, Belajarlah Mengamati dan Belajarlah Peka. Dua hal ini menjadi kunci teknis bagi rekan-rekan yang akan mengunjungi kegiatan job fair. Tidak selamanya kegiatan tersebut diselenggarakan oleh kepanitiaan yang "baik" dan tidak selamanya pula diikuti oleh perusahaan yang "baik." Keep fight, keep smart, keep pray!

Sampai jumpa!


*Beberapa hal saya samarkan untuk mencegah tuntutan hukum yang dapat timbul.

Sumber Gambar : Aku Ingin Sukses

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kritik Saran Oke, Makian No Way. Mari Belajar Bersama, Mari Sukses Bersama!

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...