Kamis, 30 April 2015

MIND-LAW : Hukum atau Kemanusiaan?

Pilih Mana antara menegakkan hukum atau kemanusiaan
Pilih Mana?
Sebagai manusia, kita selalu berpikir. Dan sebagai orang yang bisa berpikir, maka kita bertanya. Akan tetapi, tidak semua pertanyaan kita bisa terjawab dengan mudah, semudah kita berpikir dan bertanya. Hal ini sering kita temukan di rimba belantara hukum yang melekati hidup kita.

Paling sederhana: pilih mana antara tegaknya hukum dan kemanusiaan?

Dalam kasus Mary Jane terpidana mati asal Filiphina terkait penyelundupan narkotika, mana yang kita pilih: terlaksananya hukuman mati atau menundanya mengingat Mary Jane adalah "korban" cukong narkotika internasional?

Lainnya, pelanggaran tata ruang dan tata wilayah. Mana yang kita pilih: menciptakan taman kota yang indah atau menciptakan ruang berusaha bagi pedagang yang ada disana?

Tak usah terlalu jauh. Pilih mana? Setiap pencurian harus dikenakan hukuman sesuai norma atau penguntit kakao tua dilepaskan mengingat usia dan kemiskinannya?

Ada banyak pertanyaan di kepala kita. Ada banyak kegelisahkan di jiwa kita. Masalahnya, tidak semuanya terjawab dan terselesaikan dengan mudah.

Ada banyak "ketimpangan" bagi kita yang hidup di atas "ketimpangan" lainnya. Seorang bapak mengangkut rerumputan melebihi kapasitas DI ATAS JOK sepeda motornya. Ada tiga pelanggaran yang secara simpel bisa kita temukan pada mereka secara umum: tidak mengenakan helm, tidak memperhatikan batas kecepatan, dan tidak melihat keselamatan pengguna jalan lainnya. Tengok saja dari lebar kendaraan mereka setelah ditambah tumpukan rerumputan tersebut? Nyaris separuh jalan, bukan? Mana yang kita pilih: keterjaminan perutnya dengan kegiatan rutinnya tersebut atau keterjaminan nyawa pengguna lainnya?

Persoalan demi persoalan memancing polemik demi polemik. Kita tidak bisa berdiri di atas batu kemanusiaan dengan mengenyampingkan kerikil-kerikil hukum. Akan tetapi, kita tidak bisa pula bersauh di atas gelombang hukum dengan menutup mata pada buih-buih kemanusiaan. Sekecil apapun itu: keduanya tetap ada!

Tidak mudah menegakkan hukum. Nyaris dua dekade kita bersorak dengan nama reformasi, sudahkah jiwa kita reformis? Hukum selalu dikalahkan kemanusiaan. Kemanusiaan seringkali diabaikan hukum. Atau jangan-jangan, kebodohan kita yang mencurangi keduanya? Entahlah. Sampai tulisan ini saya akhiri, saya belum bisa mengerti, mana yang harus kita pilih: hukumkah... atau kemanusiaan? Atau keduanya? Atau tidak keduanya? Lalu?

Atau... untuk inikah ada yang namanya keadilan? Keadilan seperti apa?

Sumber Gambar : Dokumentasi Pribadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kritik Saran Oke, Makian No Way. Mari Belajar Bersama, Mari Sukses Bersama!

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...